Dusun Cangkring,jagung,Pagu
Kabupaten Kediri
Senin, 09 Januari 2012
Jumat, 30 Desember 2011
Jumat, 23 Desember 2011
budaya
Candi Surowono |
|
Candi Surowono terletak
di Pare, ± 28 km, ± 50 menit dari kota Kediri. Bangunan candi
merupakan hasil karya peninggalan sejarah sebagai tempat penyucian
Raja Wengker, salah satu raja pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk
dari Mojopahit. Wisatawan dapat juga mengunjungi bangunan terowongan
/ sungai bawah tanah dengan aliran air jernih dan bercabang cabang
yang terletak ± 100 meter dari bangunan Candi
Candi Surowono sebagai salah satu materi budaya Kabupaten Kediri
memiliki nilai sejarah yang tinggi.Peninggalan suci Kerajaan Majapahit
dengan latar belakang agama Hindu ini terletek di Pare, kurang lebih
28 kilometer dari Kota Kediri.Dulu candi ini menjadi tempat bersuci
Raja Wengker salah satu raja fatsal atau bawahan di masa pemerintah
Raja Hayam Wuruk,Majapahit.
Dibangun pada abad ke 15 Candi Surowono memiliki banyak keunikan.Baik
dari segi arsitektur maupun relief yang menggambarkan cerita Arjuna
Wiwaha,Bubhuksah,Gagang Aking dan Sri Tanjung.Sayang bagian yang masih
utuh dari candi ini hanya tinggal kaki dan tubuhnya. Bagian atap sudah
rusakdan runtuh. Padahal candi ini di bangun dengan menggunakan batu
andesit berpori dan bagian pondasinya menggunakan batu merah dengan
orientasi arah menghadap ke barat.
|
Candi Tegowangi |
|
Candi Tegowangi
“Anak
laki laki Baginda di Wengker, yalah Baginda di Kabalan. Baginda di
Paguhan mempunyai anak dari isteri kelahiran golongan kesatriya,
perempuan yalah: Sang ratu di Singapura, kawin dengan Baginda di Pandan
Salas. Baginda Prameswara di Pamotan, wafat pada tahun saka: Langit Rupa
Menggigit Bulan, atau: 1310, ia dicandikan di Manyar, nama resmi
candinya Wisnu Bawana Pura. Seri ratu di Matahun wafat, dicandikan di
Tiga Wangi, nama resmi candi itu Kusuma Pura. Paduka Sori wafat.”
Berdasarkan kutipan kitab Pararaton di atas Candi Tegowangi merupakan tempat Pendharmaan Bhre Matahun. Bhre Matahun meninggal pada 1310 saka atau 1388 Masehi. Dia resmi di candikan di Tiga Wangi nama lain dari candi Tegowangi. Sedangkan dalam kitab Negarakertagama dijelaskan bahwa Bhre Matahun meninggal tahun 1388 M. Maka diperkirakan candi ini dibuat pada tahun 1400 M dimasa Majapahit karena pendharmaan seorang raja dilakukan 12 tahun setelah raja meninggal dengan upacara srada. Gambaran dari Candi Tegowangi terletak di Plemahan ± 25 km, ± 45 menit dari Kota Kediri. Candi Tegowongso berdenah bujursangkar menghadap ke barat dengan memiliki ukuran 11,2 x 11,2 meter dan tinggi 4,35 m. Pondasinya terbuat dari bata sedangkan batu kaki dan sebagian tubuh yang masih tersisa terbuat dari batu andesit. Bagian kaki candi berlipit dan berhias. Tiap sisi kaki candi ditemukan tiga panel tegak yang dihiasi raksasa (gana) duduk jongkok; kedua tangan diangkat ketas seperti mendukung bangunan candi. Di atasnya terdapat tonjolan - tonjolan berukir melingkari candi diatas tonjolan terdapat sisi genta yang berhias. Pada bagian tubuh candi ditengah-tengah pada setiap sisinya terdapat pilar polos yang menghubungkan badan dan kaki candi. Pilar-pilar itu tampak belum selesai dikerjakan. Di sekeliling tubuh candi dihiasi relief cerita sudamala yang berjumlah 14 panil yaitu 3 panil disisi utara, 8 panil disisi barat dan 3 panil sisi selatan. Cerita ini berisi tentang pengruatan (pensucian) Dewi Durga dalam bentuk jelek dan jahat menjadi Dewi Uma dalam bentuk baik yang dilakukan oleh Sadewa, tokoh bungsu dalam cerita Pandawa. Sedangkan pada bilik tubuh candi terdapat Yoni dengan cerat (pancuran) berbentuk naga. Candi Tegowangi. Candi yang terletak di Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan ini juga menjadi monumen agung peninggalan Kerajaan Majapahit. Sama dengan Surowono, candi ini juga dibangun dengan menggunakan batu andesit serta pondasi bata merah yang menghadap ke arah barat. Candi Tegowangi dibangun sekitar tahun 1400 masehi. Menurut kitab Negarakertagama dan Pararaton, candi yang berjarak sekitar 45 menit dari tengah kota ini, merupakan monumen Kerajaan Majapahit pemerintahan Hayam Wuruk. Relief candi menceritakan Wayang Purwo dengan tokoh Sundamala atau kisah tentang ruwatan Durga. Jika Candi Surowono telah hilang bagian atasnya, maka Candi Tegowangi masih memiliki Yoni pada bagian atas. Yoni ini dibuat dengan pahatan yang sangat indah serta dihiasi motif binatang dan naga. Selain itu terdapat pula batu pripih yaitu batu berbentuk bujursangkar yang memiliki sembilan buah lubang yang biasanya diletakkan pada sumuran candi. Pada batu pripih ini pula diletakkan beberapa unsur-unsur kehidupan diantaranya biji-bijian, unsur logam, dan relik abu jenasah seorang tokoh agama atau tokoh penting. Keistimewaan lain Candi Tegowangi adalah pada sudut tenggara candi induk atau berjarak sekitar 12 meter, dimana ditempat tersebut terdapat Candi Perwara dengan arah hadap yang sama dengan candi induknya. |
SRI AJI JOYOBOYO
|
|
Petilasan Sri Aji Joyoboyo
Sekitar 10 km, ± 5
menit dari Kota Kediri. Situs ini dipercayai sebagai tempat moksa
Prabu Sri Aji Joyoboyo yang terkenal sebagai Raja Kediri abad XII dan
juga ramalan Jongko Joyoboyonya. Situs - situs yang ada di kawasan
budaya ini seperti Sendang Tirto Kamandanu, Palinggihan Mpu Bharada,
dan juga Arca Totok Kerot.Banyak pengunjung yang melakukan ziarah di
situs ini dan puncak ritual di Pamuksan tanggal 1 Suro dengan ribuan
pengunjung dari berbagai daerah untuk prosesi ritual
Sosok Prabu Joyoboyo
memang mengundang kekaguman. Ini pula yang jadi alasan, mengapa
wisatawan banyak yang datang ke petilasannya.Termasuk ke Sendang Tirta
Kamandanu. Sendang ini dulunya kolam dengan sumber air alami yang
memiliki banyak fungsi, salah satunya menambah kekuatan lahir dan
batin manusia. Tanggal 26 April 1980, sendang ini mulai dipugar. Karena
tempat ini dianggap sebagai bagian tak terpisah dari petilasan Sang
Prabu. Desain barunya. Sendang ini menjadi kawasan taman segi empat
berukuran 1.016 meter persegi.
Bangunan utama, kolam
pemandian yang airnya selalu mengalir melalui tiga tingkatan. Yaitu
sumber, tempat penampungan, dan kolam pemandian. Kolam ini dilengkapi
dengan Arca Syiwa Harihara (perdamaian) dan Ganesha. Selain itu,
tempat ganti pakaian, gapura, tempat mengambil air, dan pagar. Sedang
bangunan pelengkap terdiri dari halaman, gapura utama (Kori Agung dan
Candi Bentar), dan pagar dengan patung dewa di masing-masing sudut .
Masing-masing Bathara Wisnu, Brahma, Bayu, dan Indra.
|
Sekartaji No.
geografis
KONDISI GEOGRAFIS
Posisi
geografi Kabupaten Kediri terletak antara 111o 47' 05" sampai dengan
112o 18'20" Bujur Timur dan 7o 36' 12" sampai dengan 8o 0' 32 Lintang
Selatan. Wilayah Kabupaten Kediri diapit oleh 5 Kabupaten, yakni :
- Sebelah Barat :Tulungagung dan Nganjuk
- Sebelah Utara : Nganjuk dan Jombang
- Sebelah Timur : Jombang dan Malang
- Sebelah Selatan : Blitar dan Tulungagung
Kondisi topografi terdiri dari dataran rendah dan pegunungan yang
dilalui aliran sungai Brantas yang membelah dari selatan ke utara.
pada tahun 2005 suhu udara berkisar antara 23o C sampai dengan 31o C
dengan tingkat curah hujan rata-rata sekitar 1652 mm per hari. secara
keseluruhan luas wilayah ada sekitar 1.386.05 KM2 atau + 5%, dari luas
wilyah propinsi Jawa Timur
Ditinjau dari jenis tanahnya, Kabupten Kediri dapat dibagi menjadi 5 (lima) golongan. yaitu.
- Regosol coklat kekelabuan seluas 77.397 Ha atau 55,84 %, merupakan jenis tanah yang sebagian besar ada di wilayah kecamatan Kepung, Puncu, ngancar, Plosoklaten, Wates, Gurah, Pare, kandangan, kandat, Ringinrejo, Kras, papar, Purwoasri, Pagu, Plemahan, Kunjang dan Gampengrejo
- Aluvial kelabu coklat seluas 28,178 Ha atau 20,33 %, merupakan jenis tanah yang dijumpai di Kecamatan Ngadiluwih, Kras, Semen, Mojo, Grogol, Banyakan, Papar, Tarokan dan Kandangan
- Andosol coklat kuning, regosol coklat kuning, litosol seluas 4.408 Ha atau 3,18 %, dijumpai di daerah ketinggian di atas 1.000 dpl seperti Kecamatan Kandangan, Grogol, Semen dan Mojo.
- Mediteran coklat merah, grumosol kelabu seluas 13.556 Ha atau 9,78 %, terdapat di Kecamatan Mojo, Semen, Grogol, banyakan, tarokan, Plemahan, Pare dan Kunjang.
- Litosol coklat kemerahan seluas 15.066 Ha atau 10.87%, terdapat di kecamatan Semen, Mojo, Grogol, banyakan, tarokan dan kandangan.
sejarah kediri
TANGGAL 25 MARET 804 M DITETAPKAN MENJADI HARI JADI KEDIRI
Nama
Kediri ada yang berpendapat berasal dari kata "KEDI" yang artinya
"MANDUL" atau "Wanita yang tidak berdatang bulan".Menurut kamus Jawa
Kuno Wojo Wasito, 'KEDI" berarti Orang Kebiri Bidan atau Dukun. Di dalam
lakon Wayang, Sang Arjuno pernah menyamar Guru Tari di Negara Wirata,
bernama "KEDI WRAKANTOLO".Bila kita hubungkan dengan nama tokoh Dewi
Kilisuci yang bertapa di Gua Selomangleng, "KEDI" berarti Suci atau
Wadad. Disamping itu kata Kediri berasal dari kata "DIRI" yang berarti
Adeg, Angdhiri, menghadiri atau menjadi Raja (bahasa Jawa Jumenengan).
Untuk itu dapat kita baca pada prasasti "WANUA" tahun 830 saka, yang
diantaranya berbunyi : " Ing Saka 706 cetra nasa danami sakla pa ka sa
wara, angdhiri rake panaraban", artinya : pada tahun saka 706 atau 734
Masehi, bertahta Raja Pake Panaraban.Nama Kediri banyak terdapat pada
kesusatraan Kuno yang berbahasa Jawa
Kuno seperti : Kitab Samaradana, Pararaton, Negara Kertagama dan Kitab
Calon Arang.Demikian pula pada beberapa prasasti yang menyebutkan nama
Kediri seperti : Prasasti Ceber, berangka tahun 1109 saka yang terletak
di Desa Ceker, sekarang Desa Sukoanyar Kecamatan Mojo.Dalam prasasti ini
menyebutkan, karena penduduk Ceker berjasa kepada Raja, maka mereka
memperoleh hadiah, "Tanah Perdikan".Dalam prasasti itu tertulis "Sri
Maharaja Masuk Ri Siminaninaring Bhuwi Kadiri" artinya raja telah
kembali kesimanya, atau harapannya di Bhumi Kadiri.Prasasti Kamulan di
Desa Kamulan Kabupaten Trenggalek yang berangkat tahun 1116 saka,
tepatnya menurut Damais tanggal 31 Agustus 1194.Pada prasasti itu juga
menyebutkan nama, Kediri, yang diserang oleh raja dari kerajaan sebelah
timur."Aka ni satru wadwa kala sangke purnowo", sehingga raja
meninggalkan istananya di Katangkatang ("tatkala nin kentar sangke
kadetwan ring katang-katang deni nkir malr yatik kaprabon sri maharaja
siniwi ring bhumi kadiri").Menurut bapak MM. Sukarto Kartoatmojo
menyebutkan bahwa
"hari jadi Kediri" muncul pertama kalinya bersumber dari tiga buah
prasasti Harinjing A-B-C, namun pendapat beliau, nama Kadiri yang paling
tepat dimuculkan pada ketiga prasasti. Alasannya Prasti Harinjing A
tanggal 25 Maret 804 masehi, dinilai usianya lebih tua dari pada kedua
prasasti B dan C, yakni tanggal 19 September 921 dan tanggal 7 Juni 1015
Masehi.Dilihat dari ketiga tanggal tersebut menyebutkan nama Kediri
ditetapkan tanggal 25 Maret 804 M. Tatkala Bagawantabhari memperoleh
anugerah tanah perdikan dari Raja Rake Layang Dyah Tulodong yang
tertulis di ketiga prasasti Harinjing.Nama Kediri semula kecil lalu
berkembang menjadi nama Kerajaan Panjalu yang besar dan sejarahnya
terkenal hingga sekarang.Selanjutnya ditetapkan surat Keputusan Bupati
Kepada Derah Tingkat II Kediri tanggal 22 Januari 1985 nomor 82 tahun
1985 tentang hari jadi Kediri, yang pasal 1 berbunyi " Tanggal 25 Maret
804 Masehi ditetapkan menjadi Hari Jadi Kediri.
Air Terjun Dolo
Rabu, 19 September 2007 19:59
AIR TERJUN DOLO
Kabupaten Kediri
memiliki beberapa air terjun yang cantik.Salah satunya, Air Terjun Dolo.
Tempat wisata ini terletak di dusun Besuki, Desa Jugo, Kecamatan
Mojo,Kediri. Jarak tempuh dari Kota Kediri ke arah barat, kurang
lebih 25 kilometer. Meski agak jauh, tapi pemandangan di sepanjang jalan
menuju lokasi terbilang sangat indah dan mudah.
Tiba di Besuki,
sembari melepas lelah,kita bisa menikmati panorama di Desa Jugo, Mojo,di
sekitar menara pemancar relay televisi dan telepon seluler. Disana
kita bisa menemukan Air Terjun Irenggolo. Setelah lima menit melalui
jalan setapak, air terjun bertrap-trap alami ini bisa kita lihat.
Tersembunyi di teduhnya rerimbunan pinus dan hutan, hembusan angin
pegunungan, dan suara alam yang unik.
Puas di sini, kita
bisa melanjutkan perjalanan ke Dolo. Jarak tempuh dari Besuki sekitar
4 kilometer. Sampai di titik pemberhentian, perjalanan dilanjutkan
dengan jalan kaki menuju air terjun. Jalan yang kita lewati terbuat
dari bebatuan yang desainnya dipadu dengan lingkungan. Sehingga kesan
alami tetap terjaga. Apalagi di saat-saat tertentu, suara kicau
burung terdengar tanpa henti.
Setelah kurang
lebih 10 menit menapaki jalan lambat laun kita akan mendengar gemricik
air terjun. Letak kawasan wisata air terjun ini kurang lebih 1.800
meter di atas permukaan laut. Sedang ketinggian air terjunnya sendiri
diperkirakan mencapai 125 meter. Begitu mendekati air terjun
ini,kita langsung merasakan butiran-butiran air terjun yang sebagian
terbang mengikuti angin. Suara gemuruh airnya seperti melengkapi
sensasi Air Terjun Dolo.
|
||
wisata hiburan
Monumen SLG
Monumen
Kediri terletak di tengah - tengah jalan Simpang Lima Gumul dan dalam
kawasan pusat perdagangan Kabupaten Kediri yang jaraknya 2 Km dari Pusat
Pemerintahan Kabupaten Kediri. Monumen dan Kawasan pusat perdagangan
Kabupaten Kediri saat ini masih dalam proses pelestarian pembangunan
yang nantinya ke depan sebagai ikon pariwisata Kabupaten Kediri
disamping Gunung Kelud. Wisata Besuki dan Puhsarang. Daya tarik Monumen
dan kawasan pusat perdagangan Simpang Lima Gumul adalah :
* Desain menyerupai Arch D'Triomphe di Perancis
* Panorama Kediri bisa dilihat dari puncak monumen
* Tiga jalan bawah tanah untuk masuk ke monumen
* Diorama, Mini Market, Gedung Pertemuan dan Resto tersedia di dalamnya.
Relief Seni Budaya Kabupaten Kediri kawasan Pusat Perdagangan : Hotel, Mall, Pertokoan, Grosir, Gedung Kesenian, Pertokoan, Produk Unggulan, Cinderamata Kediri, Play Ground, Pusat Informasi Perdagangan dan Pariwisata.
Monumen Kediri memiliki luas bangunan
804 meter persegi, di tumpu tiga tangga setinggi 3 meter dari dasar
pura, dan tinggi 25 meter. Sehingga, jika kita naik ke atap, kita bisa
melihat seluruh area pusat perdagangan yang total memiliki luas 37
hektar, sekaligus panorama Kediri. Angka luas dan tinggi monumen juga
mencerminkan tanggal, bulan, dan tahun, hari jadi Kabupaten Kediri, 25
Maret 804 Masehi.
Rencananya, monumen yang dibangun di sebidang tanah yang lokasinya berjarak dua kilometer dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Kediri ini akan jadi ikon pusat perdagangan Kabupaten Kediri. Pusat perdagangan terbesar di Jawa Timur sisi Barat yang diberi nama Pusat perdagangan (Trade Centre) Simpang Lima Gumul (SLG) ini nanti akan dilengkapi dengan hotel, mall, pertokoan, grosir, gedung kesenian, pertokoan, produk unggulan, cinderamata Kediri, play ground, Pusat Informasi Perdagangan dan Pariwisata. Sedang di dalam monumen, akan ada mini market, gedung pertemuan dan resto.
Rencananya, monumen yang dibangun di sebidang tanah yang lokasinya berjarak dua kilometer dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Kediri ini akan jadi ikon pusat perdagangan Kabupaten Kediri. Pusat perdagangan terbesar di Jawa Timur sisi Barat yang diberi nama Pusat perdagangan (Trade Centre) Simpang Lima Gumul (SLG) ini nanti akan dilengkapi dengan hotel, mall, pertokoan, grosir, gedung kesenian, pertokoan, produk unggulan, cinderamata Kediri, play ground, Pusat Informasi Perdagangan dan Pariwisata. Sedang di dalam monumen, akan ada mini market, gedung pertemuan dan resto.
Bendungan Gerak Waru Turi
Taman
wisata ini berada ± 15 km, ± 10 menit dari Kota Kediri. Panjang
bendungan yang 150 meter digunakan sebagai pengendali air Sungai
Brantas, dan sebagai tempat wisata, tempat ini juga dilengkapi :
· Perahu motor dan sepeda air
· Kolam pancing dan kolam renang
· Driving range
· Padang golf
· Taman bermain anak anak
· Taman air yang indah dan asri
· Panggung hiburan
· Perahu motor dan sepeda air
· Kolam pancing dan kolam renang
· Driving range
· Padang golf
· Taman bermain anak anak
· Taman air yang indah dan asri
· Panggung hiburan
Sumber Ubalan
Taman Wisata Ubalan terletak ± 15 km, ± 20 menit dari Kota Kediri. Taman wisata ini memiliki hutan lindung dan mata air yang jernih, disamping juga : * Wana wisata
* Kolam Renang
* Kolam perahu dan sepeda air
* Taman bermain anak - anak
* Kolam Pancing
* Taman asri yang indah
* Panggung hiburan
* Bumi perkemahan
Taman Wisata Ubalan terletak ± 15 km, ± 20 menit dari Kota Kediri. Taman wisata ini memiliki hutan lindung dan mata air yang jernih, disamping juga : * Wana wisata
* Kolam Renang
* Kolam perahu dan sepeda air
* Taman bermain anak - anak
* Kolam Pancing
* Taman asri yang indah
* Panggung hiburan
* Bumi perkemahan
Langganan:
Postingan (Atom)